Bendum Nasdem : Tak Mungkin Plate Sendiri Dugaan Korupsi BTS Harus Dibongkar Percasi Kab. Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Kejurda 2023 PPP Kab. Bogor Usung Bacaleg Milenial pada Pileg 2024 Kadis DLH : Pemkab Bogor Belum Miliki TPA Sampah Calon Pemimpin Harus Tawarkan Ide, Konsep dan Gagasan

Home / Jakarta

Kamis, 25 Agustus 2022 - 09:43 WIB

Dana APBN Subsidi Energi Naik Tiga Kali Lipat: Harga BBM Bersubsidi Malah Naik?

Jakarta, Pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI (Selasa,16/8/2022) Presiden Jokowi menyampaikan:

“Sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.”

Sementara itu Menteri Keuangan dalam Rapat bersama Badan Anggaran DPR RI (Selasa, 23/8/2022) menyatakan

“APBN 2021 total subsidi energi Rp. 188,3 T
Subsidi energi Rp. 140,4 T
Kompensasi harga BBM Rp. 47,9 T

BACA JUGA  Timnas Imbang Lawan Thailand, Presiden Jokowi Tetap Optimistis Juara

APBN 2022 total subsidi energi Rp 502,4 T
Subsidi energi Rp 208,9 T
Kompensasi harga BBM Rp. 293,5 T”

Rieke Diah Pitaloka dalam Rapat Kerja (Rabu, 24/8/2022) antara Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN menyatakan:

bahwa di tengah pernyataan kenaikan alokasi APBN untuk subsidi energi yang mencapai 502 T. Artinya, subsidi naik tiga (3) kali lipat dari tahun sebelumnya, namun terjadi kontradiksi yaitu harga BBM bersubsidi justru direncanakan akan naik.

Ketika alokasi anggaran negara (APBN) untuk subsidi energi naik, logikannya harga jual kepada rakyat tidak naik. Ini malah sebaliknya. Alokasi uang rakyat di kas negara untuk subsidi BBM ditambah, namun harga jual ke rakyat malah direncanakan naik.

BACA JUGA  Ahli Pidana Dr. Dwi Seno Wijanarko di hadirkan oleh Babinkum TNI di Pengadilan Militer II-08 Jakarta

Presiden Jokowi telah memberikan keputusan politik anggaran yang luar biasa untuk memperkuat bangkitnya ekonomi rakyat, khususnya mereka yang miskin dan tidak mampu melalui lokasi APBN untuk program-program, termasuk subsidi energi.

Rekomendasi Rieke Diah Pitaloka:

  1. Mendukung Presiden Jokowi untuk TIDAK menaikkan harga BBM bersubsidi karena alokasi subsidi BBM dari APBN sudah naik tiga kali lipat
  2. Mendukung Presiden Jokowi untuk memerintahkan menteri terkait memperbaiki data penerima subsidi #satudataIndonesia yang akurat dan aktual penerima subsidi, termasuk subsidi energi (BBM, LPG, Listrik). Alokasi APBN Rp. 502 T untuk subsidi BBM wajib tepat sasaran kepada warga yang miskin dan tidak mampu.
  3. Meminta Kementerian BUMN memberikan jawaban tertulis tentang
BACA JUGA  Bertemu Ketua Majelis Nasional Korsel, Presiden Jokowi Bahas Upaya Peningkatan Kerja Sama

a. Rincian BPP crude oil dari Indonesia
b. Rincian BPP crude oil impor
c. Rincian impor crude oil, LPG dan LNG dari tahun 2011-2022 (kuota per bulan dan dari negara mana)
d. Rincian dan dari mana sumber data penerima subsidi energi (BBM, LPG dan listrik) 2019-2022 (Frengky)

Share :

Baca Juga

Jakarta

Hanasui Hadirkan Collagen Water Sunscreen Pertama di Indonesia

Jakarta

Kang Tb Sukendar, Apa Ada Yang Salah Dari Iwan Bule !!! Mengapa Harus Dimundurkan dari Ketua PSSI

Jakarta

Kebijakan Kapolri Dengan Meluluskan Sulastri Jadi Calon Polwan Polda Maluku Utara Mendapatkan Apresiasi BPI KPNPA RI

Jakarta

BPI KPNPA RI Minta Kapolri Copot Karo SDM Polda Maluku Utara Yang Gugurkan Sulastri Irwan jadi anggota Polri

Jakarta

Purnomo Yusgiantoro Sebut Ajaran Soekarno Sangat Relevan Saat Ini dan di Masa Depan

Jakarta

KAMMI Minta Publik Percaya Kerja Timsus dan Komnas HAM Dalam Mengungkap Kasus Tewasnya Brigadir ā€œJā€

Jakarta

Buntut Tenaga Kerja Outsourcing Tak dapat pesangon, BPI KPNPA RI akan Kordinasi dengan KPK, Kejaksaan & Kepolisian Republik Indonesia

Jakarta

RPP DPP, Inilah Program-Program Unggulan SWI di Tahun 2023