Bendum Nasdem : Tak Mungkin Plate Sendiri Dugaan Korupsi BTS Harus Dibongkar Percasi Kab. Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Kejurda 2023 PPP Kab. Bogor Usung Bacaleg Milenial pada Pileg 2024 Kadis DLH : Pemkab Bogor Belum Miliki TPA Sampah Calon Pemimpin Harus Tawarkan Ide, Konsep dan Gagasan

Home / Yogyakarta

Minggu, 14 Agustus 2022 - 18:37 WIB

Kirap Prosesi Agung Wilujengan Nagari Kiblat Papat Menjadi Puncak Acara di Keraton Surakarta Hadiningrat

Yogyakarta, Rangkaian acara balas budi Ketua GNRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) yang digagas Sinuwun Paku Buwono XII duapuluh tahun silam, untuk pertama kalinya dikenang dengan memapar hajat besarnya yang menandai langkah awal menjalin persaudaraan Spiritual Bangsa-bangsa dan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 di Ndalem Purwa Hamijayan, Keraton Surakarta Hadiningrat Jawa Tengah, Sabtu – Minggu 13 – 14 Agustus 2022.

Acara dibuka dengan diawali pembagian 500 sembako sebagai berkat kepada bagi warga masyarakat sekitar yang dihadiri langsung Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPHA) Dipokusumo dan kerabat serta sahabat serta Dewan Pendiri GMRI, Profesor. KH. Habib Chirzin, Drs. KH.Muhamad Ghufron Sembara, Kanjeng Astana, Romo Dipo, Teuku Chandra, Dewa Made Sutiyasa, Fadjar Adhy Nugroho, Subekti Ardianto bersama Slamet dari Vihara Damma Sundara, Joko Sarjonono Kanwl Kandepag, dan wakil Kapolda Jawa Tengah serta tokoh masyarakat serta keagamaan.

BACA JUGA  Pencarian Hari Pertama Speed Boad Lost Contact Belum Membuahkan Hasil

Sebagai sahibul hajat, Eko Sriyanto Galgendu mengatakan bahwa acara ini sebagai bentuk rasa syukur juga menandai langkah besar GMRI untuk mewujudkan cita-cita Susuhunan Paku Buwono XII terus menggaungkan pesan spiritual untuk perdanaian bangsa-bangsa di dunia.

BACA JUGA  Akibat Lemahnya Pengawasan Diduga Banyak Proyek Siluman Marak di Kota Depok

Acara ini juga sebagai ekspresi balas budi Eko Sriyanto Galgendu kepada Sinuwun Paku Buwono XII yang mewasiatkan bersama Gus Dur, KH. Habib Chirzin dengan sejumlah tokoh nasional dan keagamaan yang tertuang secara formal dalam akte notaris 2003.

Dan hajat ini bagi GMRI dimaksudkan sebagai tekad menyenggarakan pertemuan besar perdamaian spiritual bangsa-bangsa dunia yang telah direstui oleh Dewan Pendiri GMRI KH. Habib Chirzin agar dapat segera terwujud dalam waktu dekat di Indonesia, mulai dari Jajarta, Yogyakarta dan Bali.

Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati Dipokusumo memberi dukungan dan semangat sepenuhnya dengan mengurai hubungan mesra dan guyup antara Dewan Pendiri GMRI dengan pihak Keraton Surakarta Hadiningrat hingga ziarah ke makam para leluhur.

BACA JUGA  Wadan Satgas Pamtas Yonif 645/Gardatama Yudha Hadiri Acara Deklarasi Desa ODF (Open Defecation Free)

Karena gagasan GMRI dicetuskan Sinuwun Paku Buwono XII di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 25-an tahun silam hingga terus berproses sampai sekarang.

Kirap Prosesi Agung Noto Wilujengan Nagari Kiblat Papat jadi puncak acara pagi Minggu, 14 Agustus 2022, tandas Eko Sriyanto Galgendu. Adapun maksud dari prosesi agung adalah do’a dan sesaji, agar bangsa dan negara Indonesia.(NR)

Share :