Bendum Nasdem : Tak Mungkin Plate Sendiri Dugaan Korupsi BTS Harus Dibongkar Percasi Kab. Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Kejurda 2023 PPP Kab. Bogor Usung Bacaleg Milenial pada Pileg 2024 Kadis DLH : Pemkab Bogor Belum Miliki TPA Sampah Calon Pemimpin Harus Tawarkan Ide, Konsep dan Gagasan

Home / Jakarta

Jumat, 2 Desember 2022 - 21:05 WIB

Presiden: Indonesia Miliki Potensi dan Kekuatan Besar, Harus Optimistis

Jakarta, (MGA) – Presiden Joko Widodo kembali menggaungkan optimisme kepada semua pihak dalam menghadapi berbagai masalah yang melanda dunia saat ini dan ke depannya. Presiden menjelaskan alasan untuk tetap optimistis adalah karena Indonesia memiliki potensi dan kekuatan besar, antara lain sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah.

“Berkali-kali saya sampaikan, kita ini memiliki potensi besar, memiliki kekuatan besar, tapi sering kita lupakan. Kita memiliki sumber daya alam (SDA), kita memiliki SDM, nanti akan muncul bonus demografi 2030 diperkirakan 201 juta tenaga produktif kita,” ujar Presiden saat menyampaikan pidato kunci dalam acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 2 Desember 2022,

BACA JUGA  Momen Presiden Jokowi Bersepeda di Kawasan CFD Sudirman-Thamrin

Selain itu, Indonesia juga memiliki pasar yang besar, termasuk pasar ASEAN yang mencapai 600 juta penduduk. Presiden melanjutkan, dari sisi geografis, posisi Indonesia juga sangat strategis karena berada di jalur perdagangan dunia.

“Kekuatan inilah yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun sebuah strategi besar bisnis negara, strategi besar ekonomi negara agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan,” ungkapnya.

Menurut Kepala Negara, Indonesia sudah lama menganut keterbukaan ekonomi. Namun, Presiden menegaskan bahwa keterbukaan ekonomi tersebut jangan sampai disalahartikan. Presiden mencontohkan, sejumlah negara di Amerika Latin yang sudah menerapkan keterbukaan ekonomi sejak 1950-an dan 1960-an, justru tetap menjadi negara berkembang hingga saat ini.

BACA JUGA  DR Dwi Seno Wijanarko, SH., MH., CPCLE., CPA., Apresiasi Kinerja Timsus Mabes Polri Yang Membongkar Dugaan Pembunuhan Berencana Tewasnya Brigadir J

“Apa yang terjadi? Sudah lebih dari 50, 60, 70 tahun, negara mereka menjadi negara berkembang terus. Saya ikuti, ini ada apa? Ada problem apa di sini? Problemnya mengartikan keterbukaan itu membuka seluas-luasnya untuk investor. Ini benar, tapi hati-hati,” jelasnya.

Presiden memandang hal yang berbeda terjadi di Taiwan dan Korea Selatan yang kemudian membuat pemerintah mendesain strategi besar, yaitu harus membuat negara lain bergantung kepada Indonesia. Menurut Presiden, banyak negara yang sebetulnya bergantung kepada Indonesia, misalnya terkait batu bara dan minyak sawit mentah atau CPO.

“Sebetulnya ini sudah beberapa kali saya cek, siapa sih yang tergantung pada kita? Ternyata banyak sekali. Begitu batu bara kita stop dua minggu saja, yang telepon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, presiden. Oh ini tergantung, tergantung, banyak sekali, saya kaget juga, urusan batu bara,” paparnya.

BACA JUGA  Aksi Dugaan Pemukulan Terhadap Ojol, Ruslan Raya (Dewan Penasehat Renus) Himbau Renus Seperti Ini!

“Begitu juga minyak, CPO, begitu kita stop karena saya harus stop, banyak pertanyaan dari luar, dari IMF, dari Bank Dunia kenapa stop? Ya karena dalam negerinya hilang barangnya, saya harus utamakan rakyat saya dulu,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan CEO Kompas Gramedia Lilik Oetomo.

Sumber:
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Share :

Baca Juga

Jakarta

Presiden Dorong Peningkatan Slot Penerbangan secara Hati-Hati

Jakarta

Pegawai Perempuan Setjen DPD RI Dapat Kesempatan Mempercantik Diri

Jakarta

Laporan Dugaan Kriminalisasi Kasus Dini Maria Di Jatanras Polda Metro Jaya Di Respon Cepat Kemenkopolhukam

Jakarta

Kang Tebe Sukendar Mendesak Kapolri Segera Tindak Lanjuti Pengakuan Ismail Bolong yang Mengaku Setor Rp 6 Miliar ke Kabareskrim Agar Tidak Menjadi Bola Liar Di Masyarakat

Jakarta

Halo Pa Kapolri : Nampaknya Pengusutan Kasus Penembakan Brigadir J Masih Misteri ???

Jakarta

Sekjen Setya Kita Pancasila Mengucapkan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Laksamana Yudho Margono Sebagai Panglima TNI

Jakarta

Mayjen Totok Imam Santoso Resmi Jabat Pangdam Hasanuddin

Jakarta

BPI KPNPA RI Tegaskan Jika Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tidak Serius Dalam Mengusut Dugaan KKN pada Hibah OKU Timur TA 2020 Aksi Unjuk Rasa Lanjutan Akan Di Lakukan Di Kejaksaan Agung Dan Gedung DPR RI