AJWINews I JAKARTA – Baru-baru ini telah terjadi musibah kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara dan ada korban meninggal sekitar 23 orang dan 25 orang pasien sudah dipulangkan karenan kondisi mereka sudah membaik sementara 82 orang masih mengungsi. Diberitakan sebelumnya kebakaran besar telah terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada hari Jumat (03/03/2023) yang lalu.
Kebakaran akibat ledakan pipa BBM itu dengan cepat menyebar hingga ke pemukiman Warga di Jl Tanah Merah Bawah RT012/RW09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja – Jakarta Utara dan Polisi sudah memeriksa 24 orang saksi dalam kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Media-media memberitakan polemik dan aksi tuding menuding tentang siapa penyebab bencana tersebut dan tidak sedikit yang menarik ke ranah persoalan politik dengan menyalahkan seseorang atau pihak tertentu
Demokrasi memungkinkan setiap orang boleh berpendapat akan tetapi dalam koridor yang benar dan pikiran yang jernih. Jangan sampai dunia menganggap praktik demokrasi kebablasan di republik ini adalah hal yang biasa. Dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, ada dugaan pihak atau oknum yang menyalahkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggap kebijakan menyerahkan SHM sementara kepada Warga Tanah Merah menjadi hal yang salah
“Yang sering disalahkan itu adalah orang yang lemah, orang yang tidak mampu dan orang yang tidak ada bekingan. Coba Anda salahkan Jenderal bisa panjang urusannya,” jelas Tri Yanto Sekjen Relawan KOMPAS kepada awak media, Sabtu (18/03/2023) siang. Menurut Tri, tradisi yang masih terbawa-bawa sampai saat ini walau sudah di era reformasi masih ada pihak-pihak atau oknum yang memiliki gaya yang mirip-mirip seperti pada era ORBA (orde baru) dan hal ini harus diluruskan supaya yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. (ASEP)