Bendum Nasdem : Tak Mungkin Plate Sendiri Dugaan Korupsi BTS Harus Dibongkar Percasi Kab. Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Kejurda 2023 PPP Kab. Bogor Usung Bacaleg Milenial pada Pileg 2024 Kadis DLH : Pemkab Bogor Belum Miliki TPA Sampah Calon Pemimpin Harus Tawarkan Ide, Konsep dan Gagasan

Home / Jakarta

Rabu, 21 Desember 2022 - 19:16 WIB

” Tanggapi Luhut Binsar Panjaitan, Angling Darma Minta Pejabat Negara jangan Alergi dengan OTT KPK “

Jakarta, (MGA) – Peneliti & Aktifis Anti Korupsi Sari Darma Sembiring mempertanyakan integritas pernyataan menteri koordinator maritim & investasi Luhut Binsar Panjaitan ( LBP ) yang mengatakan Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) tidak bagus dan membuat negara terlihat jelek.

Menurut pria yang sudah banyak melaporkan dugaan tindak pidana korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi & Kejaksaan Agung Republik Indonesia menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan bertentangan dengan kewajiban penyelenggara negara wajib bebas dari Korupsi kolusi & nepotisme ( KKN ).

” Saya Duga Menkomarves Bapak LBP lupa bahwa penyelenggara negara memiliki kewajiban berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dari Korupsi Kolusi & Nepotisme.

Operasi Tangkap Tangan adalah bahagian dari bentuk penindakan dalam pemberantasan korupsi. Ini bagus untuk negara agar para pejabat yang digaji oleh Rakyat menggunakan Anggaran Belanja Negara benar-benar terserap maksimal untuk pembangunan. Dan untuk menunjukkan kepada negara luar bahwa jangan takut investasi di Indonesia, karena Dana Investasinya dijamin tidak akan dikorupsi ” Ungkapnya.

BACA JUGA  Villiany Nadzirah Balita 18 Bulan Berjuang Melawan Penyakit Yang Dialaminya

Pria dikenal dengan sapaan Angling Darma juga mempertanyakan Integritas Luhut Binsar Panjaitan sebagai pejabat negara yang diberikan banyak kepercayaan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo.

” Ya saya minta pejabat Negara ga perlu alergi dengan OTT Komisi Pemberantasan Korupsi. Kalo perlu Kejaksaan Agung melalui Bapak Jaksa Agung dan Jampidsus telah memiliki kewenangan melakukan penyadapan juga perlu melakukan OTT.

Dan yang saya sayangkan pernyataan Pak LBP ini bertentangan dengan misi Presiden Bapak Jokowi yang akan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Integritas nya sebagai menteri dan pejabat Negara yang bersih dari KKN saat ini saya pertanyakan ? ” Tegasnya.

BACA JUGA  Peduli Korban Gempa Cianjur, Propam Polda Metro Gerak Cepat Salurkan Bantuan

Sebelumnya, Viral pernyataan Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan menyatakan seringnya Operasi Tangkap Tangan komisi pemberantasan korupsi ( OTT KPK ) tidak bagus, lantaran bisa membuat negara menjadi Jelek. Karena itu Luhut meminta KPK tidak sering-sering melakukan OTT.

Dilansir dari beberapa media televisi dan online, Pernyataan itu disampaikan Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah kementerian/lembaga lainnya, yang digelar di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).

Pada kesempatan itu, Luhut menilai langkah digitalisasi sistem operasi pelabuhan adalah cara terbaik dalam memerangi praktik korupsi di sektor maritim.

Menurut Luhut, langkah digitalisasi itu merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi supaya membuat Indonesia lebih baik. Selain itu, dia menilai OTT juga berdampak terhadap citra negara.

BACA JUGA  Indonesia Award Magazine Pilih Ibu Erlinda Rachman SH.MH Sebagai Sosok Panutan Senior Inspiratif

“Karena ini mengubah negeri ini, kita enggak usaha bicara tinggi-tinggilah, kita OTT-OTT itu kan enggak bagus sebenarnya, buat negeri ini jelek banget,” kata Luhut.

Luhut meminta KPK agar tidak kerap melakukan OTT. Menurut dia, ketika sistem digitalisasi sudah berhasil maka tidak akan ada koruptor yang berani melakukan korupsi.

“Ya kalau hidup-hidup sedikit bisalah. Kita mau bersih-bersih amat, di surga sajalah kau,” ujar Luhut.

“Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap, itu.”

“Ya lihat-lihatlah, tetapi kalau digitalisasi ini sudah jalan, menurut saya, (koruptor) enggak akan bisa main-main,” ucap Luhut.

Ditemui setelah mengikuti acara tersebut, Luhut menyampaikan bahwa yang dimaksud buruk adalah ketika pemerintah membuat peluang terjadinya OTT.

Menurut dia, dengan adanya digitalisasi, tidak mungkin lagi ada pejabat yang melakukan korupsi sehingga tidak ada OTT.

Share :

Baca Juga

Jakarta

Halo Pa Kapolri : Nampaknya Pengusutan Kasus Penembakan Brigadir J Masih Misteri ???

Jakarta

IGW Minta Jaksa Agung Segera Bongkar Kasus Korupsi Proyek Bermasalah Telkom Capai 264,9 Miliar

Jakarta

Presiden Sampaikan Sejumlah Arahan Saat Lantik Yudo Margono sebagai Panglima TNI,

Jakarta

Menanti Putusan MK Kembalikan Hak Regulator Kepada Organisasi Pers

Jakarta

DR Dwi Seno Wijanarko, SH., MH., CPCLE., CPA., Apresiasi Kinerja Timsus Mabes Polri Yang Membongkar Dugaan Pembunuhan Berencana Tewasnya Brigadir J

Jakarta

Ketua DPRD DKI Jakarta Masuk Panitia Formula E bersama Bobby Nasution Menantu Presiden Jokowi

Jakarta

Yayasan Panti Nugraha Bersama LBH Madani Berani Gelar Pelatihan Paralegal Bagi Anggota PABM Kelurahan Lebak Bulus dan Cilandak Barat

Jakarta

KPK, Kemendagri, KemenPAN-RB, dan Kemenkominfo Launching SIPD sebagai Aplikasi Umum bagi Pemda